REZEKI KITA LEBIH CERDAS
Anakku, rezeki itu lebih cerdas dari kita. Rezeki selalu tahu dimana kita berada, tapi kita tidak tahu dari mana rezeki datang.
Rezeki itu lebih cerdas dari kita.
Rezeki itu bagai bayang-bayang yang selalu mengikuti kita.
Rezeki selalu menyertai kita.
Rezeki selalu tahu, dimana kita berada.
Rezeki selalu tahu, walau kita seribu kali ganti nama.
Rezeki selalu tahu, walau kita seribu kali pindah tempat.
Rezeki tidak pernah tertukar.
Rezeki tidak pernah salah alamat.
Rezeki tidak pernah kesasar.
Kita kalah cerdas, dibanding rezeki kita.
Kita tidak tahu, dari mana rezeki datang.
Kita tidak tahu, berapa banyak rezeki kita hari ini.
Kita tidak tahu, apa saja rezeki kita hari ini.
Kita tidak tahu, bagaimana cara rezeki kita datang.
Kita tidak tahu, siapa yang mengantar rezeki kita.
Bahkan kita tidak tahu, sampai kapan rezeki kita mengalir.
Kalau sudah tahu, rezeki kita lebih cerdas.
Tidak ada gunanya, kita merisaukan masalah rezeki.
Rezeki kita sudah dijamin oleh Alloh.
Mengapa kita merisaukan sesuatu yang sudah dijamin.
Keselamatan akherat belum dijamin oleh Alloh.
Apa tidak sebaiknya kita merisaukan urusan akherat.
Renungan:
Burung-burung pun merasa tenang. Mereka terbang pagi dalam keadaan perut lapar. Dan pulang petang dalam keadaan kenyang.
Mereka yakin dengan janji Alloh. Mengapa kita kalah dengan burung. Mengapa kita tidak belajar tawakal seperti burung.
(Graha Pencerah Jiwa, Senin, 25/07/2016, Abah, Sebarkan)
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EmoticonEmoticon