Catatan ini bisa dibilang masih lanjutan catatan tentang MSG kemarin. Daripada ibu-ibu parno berlebihan terhadap MSG -yang notabene sudah dijamin aman-, sepertinya lebih pas kalo kuatir berlebihannya dialihkan pada gula pasir. Kenapa gula pasir?
Begini ceritanya:
Gula pasir (atau nama kimianya sukrosa)itu masuknya ke golongan karbohidrat, yang di dalam tubuh dipecah jadi unsur penyusunnya (fruktosa dan glukosa). Glukosa di tubuh ini yang nantinya sering disebut dengan istilah gula darah. Coba bayangkan berapa gelas gula yang dibutuhkan untuk bikin 1sachet nutrijel? Ukurannya udah gelas bo' bukan sendok lagi. Belom gula yang ngumpet di dalam sirup, softdrik, es teh manis, sup buah, es krim, jus buah, biskuit, macem2 kue kering dan banyak lagi. Itu perhitungan di luar nasi lho. Iya nasi putih. Nasi putih itu termasuk makanan dengan indek glikemik tinggi. Makanan ber IG tinggi itu adalah makanan yang dengan cepat menaikkan kadar gula darah. Yess sepertinya konsumsi kita high sugar banget ya.
Emang ada yang salah dengan diet high sugar? Begini ceritanya (lagi :)): yang kadang sering disalah2in sebagai biang kegemukan itu kan lemak ya. Gorengan, makanan bersantan dkk. Ada benernya juga sih. Tapi tau gak kelebihan gula yang tidak dipake tubuh itu juga disimpan sebagai.... L E M A K. Dan itu justru yang jadi penyebab utama kegemukan (ini hasil baca2 saya, koreksi kalo salah).
Jadi hubungan diet tinggi gula dengan kegemukan? Ya sodara sepupu deh, deket banget. Selain itu, kadar gula yang tinggi dalam darah itu akan memaksa pankreas untuk kerja rodi ngeluarin insulin (buat menyeimbangkan kadar gula darah tubuh). Kalo pola ini dilakukan terus2an yang ada insulinnya jadi gak sensitif, terpaksa pankreas ngeluarin lebih banyak insulin lagi. Nah sekresi insulin berlebih ini diduga sebagai penyebab dasar munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti jantung koroner, hipertensi, diabetes dkk. Jadi teringat bude saya yang harus sangu alat suntik kemana-mana. Karena setelah selesai makan beliau harus selalu menyuntikkan insulin ke dirinya sendiri untuk menurunkan kadar gula darahnya.
Pola konsumsi tinggi gula ini juga mungkin yang jadi penyebab naiknya prevalensi penyakit2 semacam jantung koroner, stroke dkk di semua kalangan. Dulu kan penyakit2 'keren' ini cuma jadi milik orang2 kaya yang makannya enak2 trus ya. Tapi sekarang dari lapisan bawah sampe atas sering kita dengar kena penyakit semacam itu.
Btw saya juga pernah baca (belom tau validitasnya ya), bahwa proses pengolahan gula yang puanjang (dari penggilingan, pemurnian, evaporasi, kristalisasi, pemisahan kristal, pengeringan sampe pengepakan) ini yang menghilangkan semua mineral yang tadinya ada di tebu. Jadi gula pasir yang putih bersih dan manis itu benar2 hanya murni berisi sukrosa. Gak ada mineral apalagi vitamin yang masih bisa digunakan tubuh.
Oke. Emang berapa batas maksimal konsumsi gula pasir sehari? Menurut WHO tidak lebih 5% kebutuhan energi harian. Kalo kita asumsikan sehari itu 2000kkalori, ya berarti tidak lebih dari 100kkalori yang itu setara dengan 25gram gula atau kira-kira 6 sendok teh. Kalo versi peraturan menteri kesehatan RI, konsumsi gula dalam sehari itu tidak lebih dari 4 sendok makan. Sedikit ya... Ngeteh manis pagi hari 2 sendok teh gula pasir. Coffeebreak siang 2 sendok lagi. Eh, sarapan sama ngemil donatnya belum diitung :b, sampe rumah sore, teh manis anget enak nih, 2 sendok teh lagi yang datengnya serombongan bareng sahabat2nya yaitu pisang goreng, roti goreng dkk. Ya sutralah... haha. Trus gimana dong? Pengen makan manis tapi takut gula. Makannya sambil liat saya aja *aseek.
Ada sih yang namanya pemanis buatan yang rendah kalori tapi semanis gula. Seperti aspartam (tropicanaslim, cmiiw), stevia dll. Ini masuk kategori aman ya (ada nilai ADI)nya, tapi ada beberapa kontroversi juga. Jadi kalo hati gak mantep ya gak usah dipake.
Intinya terapkan pola hidup sehat, kurangi aktivitas ngopi2 cantik, ngemil donat kentang (deket rumah saya ada yang jual donat kentang enak murce dan laris bgt *abaikan), kurangi nasi putih, makanan manis, goreng2an, perbanyak serat dan pastinya olahraga. Yaah endingnya kok lagi2 hidup sehat dan olahraga. Gak seru ini mah. Saya nulis2 gini tapi juga belom bisa menjalankannya lho, susah euy.
Gini lho, intinya tuh saya pengen mendudukkan semua itu proporsional pada tempatnya. Pas. Gak berlebihan. Gak lucu kan kalo misalnya bela2in pesen bakso tanpa vetsin (tapi kecap+saos 3sendok :)), tapi merasa santai2 aja ngeteh anget sama ngemil donat tiap sore
Jadiiiii khawatirlah dengan sesuatu yang memang layak dikhawatirkan, jangan membebani otak dengan kekhawatiran2 yang sebenarnya tidak diperlukan :)
Nb: Saya diinfoin ya kalo ada perubahan status MSG dari GRAS menjadi not safe karena ilmu kan berubah terus
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EmoticonEmoticon