Ayam Potong/Broiler/Negeri

🐔 AYAM POTONG (BROILER) 🐔

SAYAP DAN CEKER serta KEPALA sampai LEHER ayam potong atau broiler..

AYAM, bila diolah sangat lezat bukan..?"
Entah Anda sudah menikah atau belum, maka wanita harus berhati-hati..

Baru-baru ini telah  terjadi pada seorang wanita Indonesia (tidak usah disebut identitas-nya), tumbuh LISTS dalam rahim (kista coklat), melakukan operasi tumor yang penuh dengan darah, dan darahnya berwarna hitam gelap..

Mereka berpikir, bahwa setelah operasi akan sembuh, tetapi hanya beberapa bulan kambuh lagi, sehingga akhirnya mereka melakukan konsultasi ke ginekolog.
Dokter Ginekolog tersebut kemudian bertanya :
"Apakah Anda suka makan sayap ayam, leher ayam + ceker ayam..?
dia sangat terkejut..?

"Loh, kok dokter bisa tahu kesukaanku..?

"Hormon pertumbuhan (growth-hormone) ayam ataupun antibiotiknya, selalu diinjeksi di bagian sayap, atau leher ayam..

Sementara kaki ayam tempat menimbun "end product" antibiotik dan turunan "second hormonal"..

Dokter tersebut meneruskan :
Karena itu kegemaran makan sayap ayam atau kaki, akan serta merta menambah sekresi hormon bagi wanita.. Akibatnya "second hormonal" tersebut akan terakumulasi menjadi TOXIN yang ujung-ujungnya menjadi karsinogen, sehingga wanita peng-konsumsi SAYAP + KAKI + leher ayam sangat rentan terkena kanker yang berkenaan dengan kelenjar hormonal seperti : kanker rahim, cervix dan payudara..

Oleh karena itu, kami menyarankan Anda jangan banyak mengkonsumsi sayap ayam atau kakinya.. Saat ini 80% wanita memiliki fibroid/rahim dan mudah untuk mendapatkan kista coklat tersebut..

SEHAT ITU TAK TERNILAI..

Ketika Anda Melihat pesan ini, Apa yang akan Anda lakukan..?

Meneruskannya kepada teman dan keluarga di sekitar (terutama teman-teman perempuan)..
Atau mengabaikan dan skeptis..?

Ekspektasi saya :
Jika di friend-list anda
ada ribuan teman, cukup 10 orang saja yang men-share ulang, sehingga minimal juga ada 10 orang yang baca. Siapa tahu di kelipatan ke sekian kalinya, ada yang TERTOLONG...?
karena Anda peduli, indahnya berbagi...!

Salam..
dr. Rosdiana Ramli, SpOG

Previous
Next Post »