Bukan Sekedaŕ Mempelajari Ilmu

Share...

Bukan Sekedar Mempelajari Ilmu

Ada hal yang menarik dalam pertemuan para peneliti di bidang fisika yang dilaksanakan di UM satu bulan yang lalu (6 Agustus 2016). Semua peneliti mempresentasikan hasil hasil penelitiannya yang kebanyakan serba canggih dan wah…, bahan bahannya impor, beberapa alat untuk menganalisisnya juga harus keluar negeri.

Ketika ditanya…. Apa untungnya penelitian ini buat bangsa kita…?.... bahan bahannya harus didatangkan dari luar, alat alat untuk analisisnya juga harus keluar, kemudian publikasinya juga harus keluar, yang baca publikasi itu adalah kebanyakan orang luar. Terus bangsa kita dapat apa dari penelitian penelitian ini..

Apa tidak sebaiknya tema tema penelitian itu… adalah tema tema yang memang betul betul merupakan kebutuhan masyarakat disekitar kita, yang betul betul dibutuhkan oleh bangsa kita… sehingga bisa segera dapat diimplementasikan…, yang pada akhirnya betul betul memberikan kemanfaatan yang lebih nyata dari pada hanya sekedar untuk tujuan publikasi.
***

Disinilah mungkin kita perlu kembali pada konsep harmonisasi antara ilmu dan amal. Bahwa tidak ada gunanya ilmu jika tidak menjadi dasar amal.

Karena jika tidak kembali pada konsep tersebut…. maka seringkali ilmu-ilmu yang kita pelajari sampai jenjang tertinggi…. Kadang terlampau tinggi jika dibandingkan dengan tingkat amal yang dibutuhkan. Sehingga sepertinya kita banyak membuang waktu, dana, sumber daya dll untuk hal hal yang sebenarnya tidak terlalu penting…. sedangkan hal hal yang dibutuhkan disekitar kita, yang sebenarnya tidak terlalu membutuhkan ilmu yang ndakik ndakik…. malah tidak mendapatkan perhatian dan pada akhirnya tidak berkembang.

Oleh karena itu menjadi sangat penting, lembaga pendidikan /perguruan tinggi  lebih berfokus pada mengajarkan atau mempelajari ilmu yang dapat sungguh-sungguh menjadi dasar amal, bukan hanya sekedar mempelajari ilmu…
 ***

Dulu, Pak Kyai sering mengingatkan para santrinya bahwa…..Ilmu tidak bisa dilepaskan dari amal… karena tujuan ilmu adalah amal. Dan Ilmu harus selalu bersanding dengan amal, Ilmu harus selalu beriringan dengan amal.

Oleh karena itulah ilmu yang dikembangkan haruslah ilmu yang berkaitan dengan amal… berkaitan dengan tindakan, berkaitan dngan perbuatan, yang tindakan itu membawa manfaat kepada dirinya..orang-orang disekitarnya dan manfaat kepada alam.

Disinilah kita perlu mengkaji kembali tentang sistem pendidikan, kebijakan tentang pendidikan, kurikulum, tentang pembukaan program studi di perguruan tinggi dll.

Banyak perguruan tinggi hanya memikirkan membuka program studi hanya dengan kepentingan sesaat untuk memperbanyak jumlah mahasiswa, padahal kalau kita kaji lebih lanjut program studi itu tidak membawa kepada amal yang memberikan manfaat terhadap kemakmuran.

Disinilah letaknya bahwa pemerintah harus mengkaji secara mendalam dan mengatur sedemikian rupa, dan konsisten terhadap aturan yang dibuat dalam hal kebijakan pendidikan, kurikulum ataupun pembukaan program studi berkaitan dengan luaran yang menghasilkan suatu tindakan yang menuju berkembangnya ilmu dan berkembangnya amal yang pada akhirnya menuju kemakmuran alam.

Jika tidak demikian… justru banyaknya generasi yang mengenyam bangku sekolah ataupun bangku kuliah akan menyebabkan banyaknya pengangguran akibat tidak teramalkannya ilmu (jadi betul…ilmu yang tidak diamalkan…maka ilmu itu akan menjadi bumerang baik dirinya maupun bagi lingkungannya).

Tidak teramalkannya ilmu kadang bukan salahnya siswa atau mahasiswa tetapi karena kesalahan berjama’ah…mulai dari sistem pendidikan…kurikulum…sumber daya guru/dosen.

Bagi para pengelola pendidikan/pengelola ilmu yang harus menjadi fokus perhatian.. adalah penerapan dari ilmu…implementasi ilmu…menyandingkan amal dengan ilmu. Sehingga lembaga pendidikan akan terasa nyata manfaatnya bagi kemakmuran bangsa.

Mungkin kita terlalu terjebak pada ukuran-ukuran formal yang kadangkala ukuran-ukuran itu yang justru menjadi hal yang dikejar-kejar… kita kadang terlalu terjebak pada masalah-masalah seperti UAN, Olimpiade, debat contes, webometric.., ISO.., WCU, Publikasi, dll.

Memang…kita perlu mengkaji kembali bagaimana pendidikan itu seharusnya?
Seharusnya ilmu melahirkan amal dan kemudian melahirkan keharmonisasian/kemakmuran alam…

Wallahu a’lam
Previous
Next Post »