Resume Nota Keuangan RAPBN 2017

RESUME
NOTA KEUANGAN RAPBN 2017

By DR. Handi Risza (Ekuintek DPP).


1. Nota Keuangan RAPBN 2017 yang dibacakan oleh Presiden Jokowi pada sidang paripurna DPR RI pada tanggal 16 Agustus 2016. Memperlihatkan asumsi dasar ekonomi makro dan kondisi perekonomian mencerminkan kondisi perekonomian terkini. Proyeksi perekonomian mendatang yang dipaparkan oleh pemerintah sudah lebih realistis, sehingga diharapkan akan terbentuk APBN 2017 yang lebih sehat dan kredibel.

2. Terdapat usaha pemerintah untuk mengembalikan basis perencanaan fiskal dan pembangunan yang lebih realistis di tahun 2017.Kembalinya prioritas pembangunan pada upaya pengentasan kemiskinan, pengurangan ketimpangan dan penciptaan lapangan kerja.

3. Kebijakan utama RAPBN 2017 yang dibangun oleh pemerintah dalam rangka membangun APBN yang sehat dan kredibel. Pertama, kebijakan perpajakan yang dapat mendukung ruang geralk perekonomian. Selain sebagai sumber penerimaan, perpajakan diharapkan dapat memberikan insentif untuk stimulus perekonomian. Kedua, kebijakan belanja akan memberi penekanan pada peningkatan kualitas belanja produktif dan prioritas, yang antara lain difokuskan untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, perlindungan sosial, subsidi yang lebih tepat sasaran, dan penguatan desentralisasi fiskal. Ketiga, kebijakan pembiayaan untuk memperkuat daya tahan dan pengendalian risiko dengan menjaga defisit dan rasio utang.

4. Asumsi Makroekonomi dalam NK RAPBN 2017. Antara lain:

A. Pertumbuhan ekonomi tahun 2017 diperkirakan mencapai 5,3%.
B. Laju inflasi tahun 2017 diperkirakan berada pada kisaran 4,0%.
C. Nilai tukar rupiah diperkirakan sebesar Rp 13.300 per dolar Amerika Serikat.
D. Rata-rata suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan, pada tahun 2017 diasumsikan berada pada tingkat 5,3%.
Asumsi rata-rata harga minyak mentah Indonesia diperkirakan sebesar US$ 45 per barel.
E. Volume minyak dan gas bumi yang siap dijual selama tahun 2017 diperkirakan mencapai 1,93 juta barel setara minyak per hari, yang terdiri dari produksi minyak bumi sebesar 780 ribu barel per hari dan gas bumi sekitar 1,15 juta barel setara minyak per hari.

5.Total belanja negara diusulkan sebesar Rp 2.070,5 triliun. Anggaran belanja ini terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 1.310,4 triliun dan transfer ke daerah serta dana desa Rp 760 triliun. Adapun alokasi anggaran transfer daerah terdiri dari transfer daerah sebesar Rp. 700 triliun dan dana desa Rp 60 triliun.

6. Sedangkan pendapatan negara dalam RAPN 2017 ditargetkan sebesar Rp 1.737,6 trilun. Dengan rincian pendapatan pajak sebesar Rp. 1.495,8 dan PNBP Rp. 240,3 triliun. Dengan rencana NKRAPBN 2017 tersebut, maka akan terjadi defisit dalam RAPBN 2017 senilai Rp 332,8 triliun, atau 2,41% dari PDB.

7. Data Indikator kesejahteraan sosial Indonesia dalam dua tahun terakhir. Data pada Maret tahun 2016 menunjukkan, tingkat kemiskinan berhasil ditekan menjadi 10,86%. Tingkat ketimpangan yang ditunjukkan oleh gini ratio juga berhasil dikurangi menjadi 0,40. Sedangkan tingkat pengangguran berhasil diturunkan menjadi 5,5%. Sementara Indeks Pembangunan Manusia mengalami kemajuan hingga mencapai angka 69,55 pada tahun 2015.

8. Belum pulihnya perekonomian global dan beberapa negara mitra dagang utama, yang diiringi masih rendahnya harga komoditas, masih menjadi risiko yang dapat mengganggu kinerja perekonomian nasional. Di samping itu, negara-negara maju juga sedang bergulat menghadapi tantangan pemulihan ekonomi. Sehingga masih terdapat ketidakpastian kebijakan keuangan, termasuk sebagian negara menerapkan kebijakan penggelontoran likuiditas.
Previous
Next Post »